Selasa, 16 Oktober 2012

Mengaku Parpol Islam tetapi Identitasnya Bukan Islam

Jakarta. Ketua Lajnah Siyasiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Yahya Abdurrahman menyatakan partai politik peserta Pemilu yang ada, meski mengaku Parpol Islam tetapi identitasnya bukan Islam. “Sebab platform-nya bukan Islam, yang diusung bukan ide-ide Islam,” ungkapnya kepada mediaumat.com, Senin (15/10) di Kantor DPP HTI, Crown Palace Jl Soepomo Jakarta Selatan.
Menurut Yahya, yang ada hanyalah parpol berbasis massa Islam karena platform parpol-parpol tersebut  sama saja dan ide-ide yang diusungnya juga ide-ide kapitalisme, demokrasi, kebebasan dan HAM. “Mengaku parpol Islam tapi identitasnya bukan Islam, tapi kapitalisme demokrasi,” tudingnya.
Apalagi, kuaknya, selama ini tidak terlihat jelas keberpihakan terhadap rakyat dan tidak terlihat jelas memperjuangkan kepentingan rakyat. “Makin parah ketika ternyata kader-kader parol itu tidak sedikit juga yang buruk, tidak berbeda dengan parpol yang nyata-nyata bukan Islam,” keluhnya.
Sebelumnya Lingkaran Survei Indonesia menyatakan hanya satu atau dua saja dari empat Parpol Islam yang duduk di parlemen sekarang, dapat lolos pada parliementary treshold (PT) Pemilu 2014.

“Angka PT itu menjadi landasan partai masuk parlemen, 5 partai nasionalis kansnya cukup besar, karena perolehan suaranya sudah besar. Sedangkan parpol Islam diperkirakan hanya 1 atau 2 saja yang lolos,” kata peneliti LSI Ajie Alfaraby, saat merilis hasi survei terbarunya, Makin Suramnya Partai dan Capres Islam di Pemilu 2014” Ahad (14/10) di Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar